Allah melihat usahamu, bukan citramu di hadapan manusia
Takut Dinilai saat Berusaha Berubah? Temukan Cara untuk Mendapat Dukungan dari Perspektif Islam
21/11/2025 | indri irmayantiIngin Berubah Tanpa Takut Dihakimi: Langkah-Langkah Kecil Menuju Peningkatan Diri Menginginkan perubahan menjadi pribadi yang lebih baik adalah hal yang lumrah, namun seringkali rasa takut akan dipandang negatif oleh orang lain menghambat langkah-langkah menuju perbaikan itu. Dalam perspektif Islam, perubahan itu bernilai besar di sisi Allah. Seperti yang dikatakan dalam Al-Qur'an (QS. Ar-Ra'd: 11), bahwa Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai mereka merubah diri sendiri. Takut dinilai oleh orang lain adalah hal yang manusiawi, namun jika berlebihan, hal itu bisa menjadi penghalang utama dalam proses hijrah. Nabi Muhammad SAW mengingatkan bahwa setiap manusia pasti berbuat kesalahan, namun yang terbaik adalah yang bertaubat (HR. Tirmidzi). Oleh karena itu, tidak perlu menunggu kesempurnaan untuk mulai berubah, karena semua orang memulai dari nol. Fokus pada penilaian Allah, bukan penilaian manusia, adalah kunci dalam proses perubahan diri. Rasulullah SAW menyatakan bahwa Allah melihat hati dan amal seseorang, bukan rupa atau harta mereka (HR. Muslim). Jadi, jangan terpengaruh oleh penilaian manusia yang tidak menentukan apa pun di hadapan Allah. Dalam agama Islam, perubahan tidak harus besar, yang penting adalah konsistensi. Rasulullah SAW menyatakan bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara konsisten meskipun kecil (HR. Bukhari). Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti shalat tepat waktu, mengurangi dosa digital, membaca Al-Qur'an, menjaga lisan, dan memperbanyak istighfar. Komentar negatif dari orang lain seharusnya dianggap sebagai ujian, bukan penghalang. Allah menegaskan dalam Al-Ankabut: 2 bahwa manusia tidak akan dibiarkan berkata 'Kami beriman' tanpa diuji. Jadi, jadikan komentar negatif sebagai tanda bahwa kita sedang naik level dalam perbaikan diri. Engkau berhak menjadi versi terbaik dari dirimu. Ibnu Taimiyyah menyatakan bahwa keikhlasan adalah kekuatan terbesar seorang hamba. Jadi, ikhlaslah dalam setiap langkah perubahan untuk Allah, dan jangan biarkan omongan manusia menghalangi langkahmu. Takut dinilai dan dikomentari adalah hal yang wajar, namun jangan biarkan hal itu menghentikan langkahmu menuju perbaikan diri. Islam mendukung setiap individu yang ingin memperbaiki diri, meskipun dengan langkah-langkah kecil. Mulailah dari hal-hal sederhana, jaga niat tetap ikhlas, dan fokus pada penilaian Allah. Karena pada akhirnya, hanya penilaian-Nya yang benar-benar penting.