Foto bersama pimpinan dan pelaksana kegiatan

Baznas Lebak Ikuti Evaluasi Semester I 2025 dan Bimtek Penyusunan Dokumen Perencanaan 2026

16/09/2025 | Humas Baznas Lebak

Serang – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lebak mengikuti kegiatan Evaluasi Semester I Tahun 2025 dan Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Perencanaan Tahun 2026 yang digelar Baznas Provinsi Banten. Di Hotel Lynn kota Serang pada 15 - 17 September 2025.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat tata kelola, meningkatkan kualitas perencanaan, serta menyusun strategi pengumpulan dan pendayagunaan zakat agar lebih optimal. Sekretaris Baznas Kabupaten Lebak, Samsudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai sarana evaluasi sekaligus pembelajaran untuk meningkatkan kinerja Baznas ke depan. "Alhamdulillah, kami bisa mengikuti evaluasi semester pertama 2025 ini.

Banyak hal yang bisa kami petik, terutama terkait penyusunan perencanaan tahun 2026 agar lebih matang. Kegiatan ini juga memberikan gambaran posisi Baznas Lebak di tingkat provinsi, baik dalam aspek pengumpulan, pendistribusian, maupun pengelolaan dana amil," ungkap Samsudin. Rangkuman Hasil Evaluasi Kabupaten Lebak Berdasarkan dokumen Evaluasi Perencanaan 2025 yang disampaikan, berikut beberapa poin penting terkait kinerja Baznas Lebak: Perencanaan Sudah memiliki Renstra dan RKAT, mengacu pada Renstra Baznas RI serta RPJMD/RKPD. Terlibat dalam forum perencanaan pemerintah daerah, meski umumnya masih sebagai peserta. Kendala utama: keterbatasan SDM perencanaan dan minimnya bimbingan teknis. Pengumpulan ZIS-DSKL Capaian Semester I 2025 mencapai 63,21% dari target, termasuk yang tertinggi di Banten setelah Tangsel dan Kota Tangerang.

Kanal utama berasal dari UPZ, sementara kontribusi retail dan digital masih perlu ditingkatkan. Pendistribusian dan Pendayagunaan Secara umum, capaian penyaluran zakat di Banten baru 52,67% dari target. Fokus distribusi di Lebak perlu diperkuat agar seimbang dengan capaian pengumpulan. Data Mustahik Mayoritas mustahik di Lebak berasal dari kalangan buruh (58,1%) dan pedagang (29,6%). Data ini menggambarkan kerentanan ekonomi masyarakat karena dominasi sektor informal dan pekerja harian. Dana Amil & Operasional Capaian penerimaan dana amil relatif baik, yakni 69,54% dari target, termasuk yang tertinggi di Banten. Isu Strategis Tantangan utama: keterbatasan SDM, kurangnya sosialisasi program prioritas, serta perlunya strategi pengumpulan di kanal digital. Diperlukan penguatan distribusi dan optimalisasi pendayagunaan untuk pengentasan kemiskinan.

Harapan untuk Perencanaan ke Depan Samsudin menambahkan, hasil evaluasi ini akan menjadi acuan Baznas Lebak dalam memperbaiki perencanaan dan meningkatkan kinerja di semester berikutnya. "Kami berharap dengan adanya bimtek ini, penyusunan dokumen perencanaan 2026 bisa lebih terarah. Tantangan seperti SDM yang terbatas, kanal digital yang belum optimal, hingga penguatan distribusi akan kami jawab dengan strategi yang lebih fokus. Prinsip kami adalah menjaga amanah muzaki agar zakat benar-benar tepat sasaran dan memberi dampak nyata bagi mustahik," tegasnya.

Melalui evaluasi ini, Baznas Lebak berkomitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas, sehingga zakat, infak, dan sedekah dapat menjadi instrumen penting dalam mengurangi kesenjangan sosial dan mendukung kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lebak.

KABUPATEN LEBAK

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12